Roll Film

Roll Film
setiap kejadian dan Peristiwa terekam disini

Selasa, 07 Januari 2014

[NOVEL] : 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA



NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA

covel Film ( Kiri)     Novel Kumpulan Kisah 99 Cahaya di Langit Eropa (Kanan)


Assalamu’alaikum wr wb.

Mungkin sudah pada baca Novel kumpulan kisah 99 cahaya di langit eropa atau sudah baca juga novel nya yang di filmkan.yupz dan pasti sudah banyak juga para blogeer yang sudah menuliskan mulai dari sinopsis, review, analisis nih film, (yahh aku terlambat dong heheh), but no problem yang namanya menulis harus terus di lanjutkan, asalkan tidak PLAGIAT.. OOHH NO PLAGIAT!!! ^_^. Langsung saja saya akan menuliskan pendapat dan pandangan saya secara umum terhadap buku ini. kenapa saya begitu antusias menulisnya, karena buku ini menginspirasi, tidak hanya saya tapi menginspirasi semua orang yang menyukai sejarah. Karena sejarah tak untuk di lupakan, tapi di pelajari. Tak untuk di kenang, tapi di pahami. Namum saya hanyalah manusia biasa yang mencoba menuangkan pendapat saya mengenai setiap buku yang saya baca ke dalam tulisan, dan saya bukan lah seorang penganalisis hebat, yahh ini hanya shared and hoby. Tapi saya butuh juga kritik dan saran dari para pembaca.

Dari Segi Cerita.

Novel 99 Cahaya di Langit Eropa, berlatarkan negara-negara eropa bekas kejayaan Islam pada masa lampau. Novel yang tak hanya menceritakan pengalaman  atau perjalanan biasa namun pengalaman dan perjalanan spiritual  yang luar biasa dari mahasiswa indonesia yang belajar dan berusaha untuk tetap survive di tengah keminoritasan agama islam di eropa. Banyak hikmah dan pelajaran yang dapat di petik dari novel ini, salah satunya ketentraman hati, bahwa sebenarnya kalau diresapi secara mendalam bahwa berada di tengah perbedaan yang begitu mencolok, di tengah tekanan hidup sebagai kaum minoritas disitulah akan merasakan rasa Syukur yang teramat besar, karena untuk melaksanakan sahalat saja butuh tantangan yang lusr biasa, jangankan shalat untuk mendengarkan adzan saja sulit rasanya. Namun di balik itu novel ini juga menambah pengetahuan bahwa Islam yang merupakan Rahmatan Lil ‘Alamin pernah berjaya dan akan terus berjaya di seluruh langit Dunia. Novel ini memberikan kisah yang nyata, konflik yang kompleks antara pemegang agama, menambah pengetahuan dan menyuguhkan pemandangan yang indah dari bangunan-bangunan bersejarah. Dimana dahulu setiap agama itu hidup berdampingan dalam keadaan rukun dan damai. Terlihat dari bangunan nya dimana terdapat masjid yang telah di ubah menjadi gereja dan terdapat pula gereja yang telah di ubah menjadi masjid namun tidak melunturkan serta tidak menghilangkan arsitektur dari masing-masing agama dan hanya fungsinya saja yang sudah berubah. Novel ini memberi banyak masukan, dan juga memberi pandangan baru khususnya kepada saya mengenai sejarah,  bahwa manusia sekarang tak dapat memungkiri sejarah. Dari sejarahlah muncul kebenaran dan dari sejarah juga muncul kebohongan. Namun sulit untuk membohongi atau menghindarai kebenaran yang sudah jelas nyata dan tersusun atas bukti-bukti nyata dan juga fakta. Bahwa Islam itu pernah berjaya dan menguasai separuh dari tanah Eropa. Luar biasa, Allahu Akbar. Tapi tidak menutup kemungkinan kembali bahwa islam akan mengulang sejarah lagi. Berjaya di Dunia serta di Akhirat.

Dari Karakter

Karakter Fatma

Karakter Utama dalam novel ini adalah penulisnya sendiri yaitu mba Hanum dan Bang Rangga, cerita pada novel ini berdasarkan dari pengalaman mereka sendiri selama tinggal di benua eropa. Selama tinggal di eropa mba hanum tidak menyianyiakan kesempatan untuk berkeliling mengunjungi kota-kota dan negara-negara yang kaya akan sejarah di benua eropa. Mengupas habis cerita dan sejarah tentang masa kejayaan islam pada waktu itu. Tak hanya penulis yang menjadi karakter utama dalam cerita tersebut, namun karakter Fatma yang muncul dalam novel tersebut sangat melengkapai cerita dari sejarah Turki dan memahami arti  bahwa hidup ini tidak hanya mengenai suka dan benci, senang dan sedih, kalah dan menang. Hidup ini menerima, bukan berarti menerima perlakuan yang semena-mena terus hanya diam saja dengan perlakuan tersebut. Karakter fatma yang akan mengajarkan kita bagaimana cara balas dendam yang baik, yang tidak menyakiti sesama manusia dan tidak menimbulkan rasa benci antar manusia, bahwa sebagai seorang muslim yang menjadi kaum minoritas di negara yang sekuler kita sebagai seorang Umat, Hamba dan Manusia tidak harus terpuruk atas hinaan, ejekan dan gunjingan dari orang-orang yangv memandang islam sebelah mata. Mereka begitu hanya karena tidak tau islam lebih dalam, yang mereka ketahui adalah Islam itu penuh dengan kekerasan. Yang perlu kita lakukan adalah menjadi Agen Muslim yang Baik, yahh hanya itu, menjadi Agen Allah dalam menyebarkan Kebaikan dengan baik. Tidak perlu membalas hinaan juga dengan hinaan, tidak perlu membalas kekerasan dengan kekerasan karena hal itu hanya akan menimbulkan kebencian dan juga permusuhan antar umat. Maka Karakter Fatma di sini sebagai penguat dan penyeimbang..

Karakter Stefan

Selain karakter fatma ada juga karakter yang membuat konflik dalam novel ini, yah di setiap novel kalau tidak ada konflik yang terjadi tidak akan terasa feel nya, kalau yang di suguhkan adalah cerita yang lurus saja tanpa konflik maka akan terasa hambar, tanpa rasa dan kosong.  Yah stefan, stefan adalah teman kuliah dari rangga, dia adalah seorang atheis yang tidak percaya Tuhan, yang sama-sama kita tau bahwa di luar negeri masih banyak manusia yang menganut paham atheis, yaitu paham yang tidak percaya akan Tuhan, bahwa semua yang di peroleh, di dapat adalah hasil kerja keras sendiri tanpa sedikitpun campur tangan Tuhan di dalamnya. Yahh ini Prinsip yang agak sulit untuk saya pahami. Menurut saya kurang masuk akal, betapa sombongnya kita sebagai manusia yang tidak percaya akan Tuhan, betapa Angkuhnya bahwa semua yang kita peroleh adalah hasil kerja kita sendiri tanpa campur tangan Sang Maha Pencipta Bumi dan Seluruh alam Semesta, yapp tapi kembali lagi ke masing-masing individu, bahwa semua Manusia  berhak memilih Kepercayaan yang di yakini nya. Ini hanya pemikiran saya saja tidak ada maksud untuk menjudge kepercayaan orang lain (Gomen Nasai..). karakter stefan disini sangat kontras dengan pertanyaannya yang blak-blakan kepada rangga, karena stefan selalu bertanya kepada rangga mengenai keyakinannya yang selalu shalat 5 x dalam sehari,  keyakinan rangga yang tidak boleh makan babi, puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan dan kewajiban bagi lelaki muslim shalat di hari jumat. Hal ini sangat mengusik rangga karena stefan selalu menanyakan kelogisan mengenai hal itu kepada rangga, padahal rangga sudah berulang kali menjelaskan bahwa inilah keyakinan nya, namun stefan tetap saja sukar untuk mengerti. Dan disini di ajarkan kepada kita bagaimana cara rangga dalam menjelaskan satu persatu setiap pertanyaan stefan, betapa sabarnya rangga menghadapi temannya yang satu ini, walaupun dalam hati sudah makan hati sebenarnya. Berikut saya kutip beberapa dialog antara stefan dan rangga.

“Ah, ayahku yang berusia 80 tahun adalah penggemar babi. Sampai sekarang beliau sehat-sehat saja, tak pernah masuk rumah sakit. Kau harus mencobaya sekali kali Rangga,” Ucap stefan kolega rangga. Kalau sudah begini, walaupun hanya bercanda rasanya sudah malas menanggapinya, karena terus di desak oleh stefan agar memberi penjelasan rasional mengenai larangan makan babi, rangga hanya bisa menyindir balik.

“Stefan, anjingmu itu mungkin juga enak, kau tahu di Indonesia anjing juga bisa di buat jadi masakan yang lezat. Kau harus mencobanya sekali-sekali. Jawab rangga menunjuk stello, anjing stefan.

Mendengar jawaban rangga, meledak tawa stefan,”Lucu sekali rangga, mana mungkin aku makan daging anjing kesayanganku ini?

Itulah stefan, kau tidak mau makan anjing mu karena kau sangat sayang padanya. Demikian juga aku. Aku sangat mencintai perintah dan larangan Tuhanku,”sahut rangga, seketika itu stefan menghentikan Tawanya. Tampaknya dia sudah paham maksud rangga. ( Bab 32 Hal : 210-211)

Dari dialog yang di kutip dari Novelnya, dapat di ambil pelajaran dan juga hikmah, bahwa untuk memberikan penjelasan secara logis bagi umat yang berbeda keyakinan kepada kita haruslah dengan kepala dingin, tidak usah emosi, karena dengan emosi percuma, malah akan membut kita terlihat bodoh dan penuh dengan kekerasan. Itu baru sepenggal dialog mengenai pertanyaan stefan tentang larangan makan babi, berikut dialog stefan dan rangga mengenai Puasa Ramdahan.

“Aku puasa stefan. Sekarang bulan ramadhan. Jadi kau tak perlu mengajakku makan siang sebulan mendatang”. Susah menjelaskan pada stefan bagaimana mungkin kami orang muslim bisa menahan lapar dan haus, tidak makan dan minum selama 15 jam pada musim panas.

Di lain waktu, di hari menjelang akhir bulan ramadhan stefan kembali datang ke kantor rangga dengan kata-kata yang membuat rangga terkejut,” Hari ini aku juga mau berpuasa sepertimu. Aku ingin tau seberapa kuat aku menjalaninya”. Rangga tersenyum sambil mengacungkan dua jempolnya. Stefan merasa terhormat walaupun mengaku terlanjur sarapan sahur pada jam 9 pagi. Rangga tetap memuji usahanya untuk mencoba ikut puasa.

“Good Start, stefan. Nanti kita berbuka puasa bersama. Kau ku traktir spageti, asal kau bisa tahan sampai jam 7.30 malam. No food,  No drink, No Smoking. Okay? Tantang rangga.

Satu, dua jam, tiga jam, hingga pukul 6.30 sore, stefan datang ke kantor rangga dengan muka kusut,”aku tidak tahan rangga. Aku tak bisa berbuat apa-apa hari ini. aku hanya tertidur pulas di mejaku, aku harus minum. Rangga tersenyum lalu berdiri menepuk pundak stefan,” minumlah, tak apa daripada kau pingsan aku malas menggendongmu, tapi spagetinya tunggu sejam lagi.

Saat waktunya berbuka stefan memesan spageti ukuran besar dia makan dengan lahapnya, dia melihat rangga yang makan tidak selahap dirinya, “Rangga, tell me you didin’t cheat! Kau tidak diam-dia minum di kantor kan tadi? Rangga hampir tersedak, dia ingin tertawa. “Stefan, buat apa aku berbohong? Aku melakukannya bukan untuk menang taruhan darimu. Puasa itu melatih kita jujur terhadap diri sendiri aku ingin puasa ku hanya di nilai oleh Tuhanku, karena memang aku melakukannya untuk Nya”. “jadi tak ada setetes air yang kau minum tadi siang, tanya stefan penuh selidik”. Rangga menggeleng sambil tersenyum memperhatikan air muka stefan yang masih belum percaya ada manusia mampu bertahan tanpa makan minum selama 15 jam setiap hari selama 30 hari.

“Agamamu kurang realistis. Kenapa agamamu menyiksa umatnya dengan segala macam kewajiban? Kalau memang Tuhan ada, kalau memang Tuhan Maha Pemurah, kenapa Dia menganiaya kalian dengan semua kesulitan itu? Kau harus sembahyang 5 kali sehari. Kau harus puasa sebulan setahun. Kau harus pergi haji, berpanas-panasan dan berdesak desakan seperti yang ku lihat di TV. Kenapa harus begitu? Dan kenapa kau harus mau? Itu tidak Logis!”.

STOP! Sampai situ aja kutipan dialognya. Kalau saya teruskan  gag asyik, lebih baik baca langsung dan tonton filmnya langsung di Bioskop masih ada kok. Setiap penjelasan yang diberikan Rangga kepada Stefan menjadi pelajaran bagi saya bahwa untuk menjawab pertanyaan mereka tidak harus dengan kekerasan, cukup dengan jawaban yang masuk akal walaupun sebenarnya mereka tidak menerima secara sepenuhnya, tapi seandainya kita tak bisa menjawab pertanyaan mereka sebaiknya diam. Diam bukan berarti tidak tau, diam bukan berarti kalah, tapi diam untuk berpikir. Bahwa sebenarnya banyak hal di dunia ini yang perlu di pahami dengan Hati, kekuatan emosional dan spiritual yang tak mungkin dijelaskan dengan daya pikir manusia yang serba terbatas. Bahwa sebagai umat Muslim yang baik dan jauh dari kekerasan, Jadilah Agen Muslim yang baik di manapun kita berada. Aamiin.

Yahh, saya pikir cukup saja mengenai bedah buku kali ini, walaupun masih banyak yang kurang mengenai analisis saya, disini saya hanya menuturkan betapa banyak manfaat, hikmah serta pesan yang terkandung dalam novel ini. sebenarnya saya ingin membandingkan novel ini dengan novel mba hanum yang berjudul sama, tetapi novel yang satu lagi berisi kumpulan kisah 99 cahaya di langit eropa yang mana terdapat 1 penulis inti dan 2 penulis kontributor yang menghadirkan beragam cerita dan pengalaman dari masing-masing penulis. Namun saya pikir cukup ini saja toh semua pasti sudah pada baca, hanya saja dalam analisis ini saya tidak menkritik mengenai kekurangan dalam buku ini karena saya rasa saya belum terlalu ahli dalam hal itu. Semoga bermanfaat. ^_^. 

Wa’alaikumsalam wr wb